Ditemukannya fitur video call dipercaya dapat mempermudah hubungan jarak jauh atau LDR. Ketika sedang menjalani hubungan jarak jauh atau LDR, komunikasi selalu menjadi beban pikiran utama tiap pasangan, baik yang sudah atau akan menikah. Pasalnya, ketika pasangan berada di kota, pulau, atau negara yang berbeda, satu-satunya cara untuk mempertahankan hubungan adalah dengan menjaga komunikasi.

Di era perkembangan teknologi seperti sekarang ini, komunikasi antar individu semakin mudah dilakukan.  Dari segi perasaan ‘dekat’ yang diberikan oleh berbagai media komunikasi di atas, video call merupakan teknologi paling mutakhir, karena penggunanya bisa melihat wajah satu sama lain sambil mengobrol layaknya sedang melakukan panggilan telepon.

Video call bisa menjadi wadah bermesraan yang unik dan eksklusif. Selain itu, fitur video call juga bisa memberikan perasaan seolah pasangan ada di dekat kita serta membuat interaksi jarak jauh semakin intim. Tak seperti jaman dulu di kala komunikasi jarak jauh hanya bisa mengandalkan surat pos, kini komunikasi bisa dilakukan lebih cepat dengan metode yang terus berkembang. Mulai dari telepon, SMS, email, instant messaging, hingga video call.

Mengapa fitur video call lebih banyak digunakan daripada media komunikasi lainnya

Setiap media komunikasi memiliki peran, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Panggilan telepon biasa digunakan untuk pembicaraan yang mendalam. Biasanya pasangan lebih fokus terhadap satu sama lain dan topik pembicaraan mereka. Pembicaraan dalam panggilan telepon bisa mencakup topik hubungan maupun topik emosional lainnya. Namun terkadang panggilan telepon juga berguna untuk panggilan singkat karena panggilan telepon bisa dilakukan dengan mudah dan cepat.

SMS biasanya digunakan untuk sapaan singkat seperti “selamat pagi” atau “aku sayang kamu” atau pertanyaan singkat lainnya. Fitur instant messaging memiliki penggunaan yang nyaris sama dengan SMS. Bedanya adalah obrolan di instant messaging cenderung tidak sinkron dan bisa dilakukan dengan tempo yang lebih lambat.

Email juga bisa digunakan, meskipun tidak sepopuler media komunikasi lainnya. Biasanya email digunakan untuk urusan yang lebih formal, seperti merencanakan liburan, koordinasi pembayaran tagihan, atau untuk meninjau dokumen penting.

Video call memiliki peran yang agak berbeda. Banyak pasangan yang menggunakan fitur video call untuk berkomunikasi meski tidak sedang berada dalam LDR karena alasan sederhana, yakni berbicara lebih mudah daripada mengetik. Namun bagi kebanyakan pasangan LDR, video call digunakan karena alasan lain yang lebih spesifik. Banyak pasangan LDR ingin melihat keadaan pasangan mereka sekaligus berbagi keseharian mereka sembari mengobrol. Media komunikasi video call menawarkan hal-hal yang tidak ditawarkan media komunikasi lainnya.

Sayangnya, komunikasi jarak jauh menggunakan video call pun masih penuh tantangan. Salah satunya adalah perihal menentukan jadwal.  Menyamakan waktu luang dengan pasangan yang memiliki tempat tinggal dan rutinitas yang berbeda tentunya tidak mudah.

Tantangan menggunakan video call dalam hubungan LDR

Meski fitur video call memiliki banyak kegunaan, masih banyak pasangan yang menghadapi tantangan dalam berkomunikasi via video call. Tantangan ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yakni masalah konteks, masalah teknis, dan masalah personal (Neustaedter & Greenberg, 2011).

Masalah konteks

Problematika kontekstual terkait komunikasi menggunakan video call meliputi lokasi pasangan serta perbedaan zona waktu. Meski video call terbilang praktis karena bisa digunakan dengan smartphone, namun video call tidak bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun.

Contohnya ketika salah satu pasangan berada di kamar di rumah, sedangkan satunya berada di kantor. Meskipun pasangan yang berada di kantor sedang luang, namun video call tidak bisa dilakukan dengan leluasa karena bisa dilihat oleh atasan atau rekan kantor lainnya.

Kondisi yang sama juga berlaku di tempat umum lainnya, seperti restoran atau kafe. Dalam melakukan video call, kedua pihak pasangan harus mempertimbangkan privasi satu sama lain. Sebab bisa jadi salah satu pihak sedang dalam kondisi yang tidak semestinya dilihat orang lain selain pasangannya.

Selain lokasi, perbedaan zona waktu juga menjadi masalah. Semakin tinggi perbedaan zona waktu, maka semakin tipis juga waktu luang yang bisa digunakan untuk berkomunikasi secara langsung lewat fitur video call. Apalagi bagi pasangan LDR yang terpisah zona waktu 12 jam. Dalam perbedaan zona waktu demikian, besar kemungkinan satu pihak sudah siap tidur sedangkan pasangannya baru akan berangkat ke kantor.

Masalah teknis

Problematika teknis terkait komunikasi menggunakan video call meliputi kualitas gambar dan suara, serta masalah sinyal. Pasalnya, secanggih apapun teknologi, tidak mungkin segala hal bekerja dengan optimal setiap saat.

Ketika pasangan menempati lokasi yang terpencil dan susah sinyal, maka secanggih apapun gadget-nya, media video call tidak akan bisa digunakan dengan maksimal. Karena bergantung dengan kekuatan pancaran sinyal, kualitas gambar dan suara yang didapatkan bisa menurun, bahkan hingga tidak bisa digunakan sama sekali.

Masalah personal

Problematika personal terkait komunikasi menggunakan video call yang dimaksud adalah absennya kehadiran fisik yang dibutuhkan untuk mendukung keintiman hubungan pasangan. Mau bagaimanapun juga, koneksi yang diciptakan melalui komunikasi video call tidak akan bisa mengalahkan kontak fisik secara langsung.

Meskipun video call dilengkapi dengan fitur emoji yang mampu menjadi perlambangan kemesraan, hal ini masih kurang dalam menyokong keintiman hubungan.

Jadi, apakah video call sudah cukup sebagai media komunikasi LDR? Banyak pasangan LDR yang menganggap bahwa komunikasi lewat video call hanya berperan sebagai pengobat sementara alih-alih menyembuhkan rasa rindu.

Referensi

Neustaedter, C., & Greenberg, S. (2011). Intimacy in Long-Distance Relationships over Video Chat. Research Report, Department of Computer Science, University of Calgary, 1-11.