Sebagai lelaki tulang punggung keluarga, para suami dan ayah di sini pasti sangat lelah sekali menjalani rutinitas bekerja. Belum lagi, bagi kalian yang memiliki beban kerja tinggi pasti hidup terasa berat. Untuk hal ini, kalian harus hati-hati karena dapat memunculkan stres. Maka dari itu, imaos akan menyajikan cara melepas stres yang efektif untuk kalian semua.
Menurut Kupriyanov dan Zhdanov (2014) mengatakan bahwa stres saat ini merupakan atribut dari kehidupan modern. Tuntutan untuk hidup saat ini semakin kompleks, tidak lagi sekadar memenuhi kebutuhan sandang dan pangan. Tapi banyak komponen lain yang harus dipenuhi sehingga menambah beban hidup.
Dahulu, keluarga bisa menikmati hidangan lauk pauk beserta sayuran yang lengkap adalah bentuk kemewahan. Saat ini, selengkap apapun lauk pauk dan sayuran yang tersedia belum tentu merasa memiliki kemewahan hidup. Banyak tuntutan yang harus dipenuhi.
Terlebih lagi untuk para lelaki pencari nafkah, tuntutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga merupakan tanggungjawab yang harus dipikul. Belum lagi, upaya untuk memenuhi keinginan pribadi juga terkadang menjadi masalah tersendiri sehingga beban yang dipikul terasa semakin berat. Oleh karena itu, jika tidak tahu cara melepas stres yang benar akan memberikan dampak bagi kesehatan mental.
Mau Melepas Stres? Pahami Ini Terlebih Dahulu!
Berdasarkan kajian yang dilakukan Lazarus (1993) mengatakan bahwa istilah stres pertama kalinya muncul di awal abad ke-14. Pada saat itu, stres ditunjukkan kepada sesuatu hal yang “sulit atau penderitaan berat”.
Kemudian setelah Renaisance di abad ke-18, Hinkle (1974) memaparkan bahwa stres ini dipahami sebagai kekuatan, tekanan, ketegangan, atau usaha yang kuat pada suatu objek material pada seseorang. Pada tahun berikutnya, Bartlett (1998) mengemukakan pendapatnya bahwa di abad ke-19 istilah stres digunakan dalam ilmu kesehatan dan sosial.
Hingga pada akhirnya stres mulai dikenal sebagai penyebab ganguan secara fisik maupun psikologis. Lalu, seiring perkembangan ilmu pengetahuan menelaah stres sebagai suatu kajian yang mendalam di bidang psikologi.
Sebuah hasil penelitian tentang stres memberikan ilustrasi bahwa stres adalah pengalaman hidup yang berasal dari berbagai stimulus. Saat orang mendapatkan berbagai rangsangan yang mengganggu atau membahayakan maka akan mengalami stres.
Secara sederhana, stres sangat mudah muncul di masyarakat modern saat ini. Ketika orang berfikir jika bekerja dan menghasilkan uang akan memberikan kemudahan akses untuk mencapai kesenangan, tetapi kesenangan yang ingin dicapai itu memiliki tingkatan yang harus ditempuh dengan cukup berat.
Ketenagan dan Kenyamanan Saat Bercocok Tanam dengan Anak
Kita sudah pahami bahwa stres muncul karena banyak rangsangan dari luar. Ada expektasi yang tidak sesuai realita sebagai salah satu kasus nyata pemantik stres itu muncul. Karena banyaknya fenomena ekspektasi jauh dari realita, kita harus belajar mengolah rasa untuk melepas stres itu.
Salah satu hal menarik yang bisa imaos tawarkan sebagai gambaran melepas stres adalah bercocok tanam dengan anak. Mungkin sebagian bapak-bapak atau om-om ini merasa bercocok tanam itu melelahkan, kotor, atau menghabiskan banyak waktu.
Tapi, bercocok tanam ternyata dapat mengeluarkan hormon serotin apabila kamu memang benar-benar menyukai tanaman itu. Terlebih lagi, jika kalian mengajak anak kesayangan untuk bercocok tanam. Akan muncul perasaan nyaman dan tenang saat melihat tanaman yang hijau dan anak yang sehat.
Mungkin tidak semua lelaki tidak suka bercocok tanam, tapi imaos yakin bahwa semua lelaki akan tenang dan merasa nyaman saat melihat sekelilingnya tampak sejuk, rimbun, dan berwarna hijau. Hal itu karena psikologi warna hijau menstimulus orang yang melihatnya mengeluarkan rasa tenang dan nyaman.