Belakangan ini, publik digemparkan oleh isu bahwa perempuan dapat hamil hanya karena berenang di kolam renang. Renang harusnya menjadi kegiatan olahraga yang positif dan menyehatkan. Bagaimana faktanya?
Sitti Hikmawatty, salah satu komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) membuat geram banyak warganet. Sitti membuat sebuah imbauan agar para perempuan berhati-hati saat berenang di kolam renang karena berisiko hamil. Berdasarkan pernyataannya, kehamilan ini dapat terjadi jika perempuan dan laki-laki berenang bersama.
Intrik hamil di kolam renang yang viral
Sitti menyatakan bahwa hal ini dapat terjadi akibat pembuahan tidak langsung. Sperma yang berada di kolam renang dapat menghamili perempuan yang berenang di kolam renang yang sama.
Pernyataan tersebut mendapatkan berbagai kecaman dari para ahli lainnya. Meski kemudian Sitti meminta maaf pada publik atas pernyataannya, fakta dari pernyataan ini tetap perlu digali.
Fokus IMAOS kali ini jatuh kepada pendidikan seksual yang faktual. Hal ini perlu Anda ajarkan kepada anak Anda. Secara ilmiah, benarkah perempuan bisa hamil karena kehadiran sperma di kolam renang?
Sitti mengaku bahwa ia memberikan pernyataan tersebut berdasarkan sebuah jurnal internasional. Meski hingga sekarang belum jelas jurnal mana yang ia gunakan. Mari kita bahas.
Terjadinya kehamilan
Pertama-tama, anak perlu tahu lebih dahulu bagaimana kehamilan bisa terjadi. Kehamilan terjadi ketika terjadi pembuahan. Yakni ketika sel sperma masuk melalui dinding vagina, ke dalam uterus, hingga ke indung telur. Dengan kata lain, sperma dari laki-laki perlu menempuh perjalanan panjang untuk bisa membuahi indung telur perempuan.
Usai ejakulasi, sperma dapat hidup dalam alat reproduksi perempuan selama sekitar 5 hari. Daya tahan hidupnya sperma ini dapat terjadi karena adanya cairan dalam alat reproduksi perempuan. Cairan ini mengandung nutrisi yang dibutuhkan sperma untuk bertahan hidup selama itu.
Untuk bisa membuahi indung telur, sperma haruslah hidup.
Namun demikian, banyak hal yang diperlukan agar sperma tetap dapat bertahan hidup sebelum bisa membuahi dan menghamili perempuan.
Perempuan tidak bisa hamil hanya karena berenang di kolam renang karena…
Apakah perempuan dapat hamil hanya karena berenang di kolam renang? Jawabannya adalah tidak mungkin. Mengapa demikian? Simak uraian di bawah ini.
Kemampuan sperma untuk berenang
Satu kali ejakulasi dapat menghasilkan 200 hingga 500 juta sel sperma. Ketika keluar dari penis dan ke dalam air, sperma dapat berenang sejauh kurang lebih 20 cm. Dengan kata lain, kecil sekali kemungkinan sperma dapat berenang menuju ke vagina di dalam kolam renang yang luas.
Karena suhu dan kandungan air
Selain itu, di dalam air, sperma hanya bisa bertahan hidup di suhu tertentu. Pada suhu 37 derajat celsius, sel sperma akan mati. Singkat kata, sperma kehilangan kemampuannya untuk membuahi indung telur serta kemampuannya untuk bergerak. Dalam suhu air kolam renang pada umumnya, sperma hanya akan mampu bertahan hidup selama beberapa detik dikarenakan kandungan bahan kimia yang ada di kolam renang, seperti klorin atau kaporit. Belum lagi kandungan lainnya yang tidak dapat diduga, seperti air sabun hingga air pipis.
Dalam air yang tidak mengandung bahan kimia, seperti air di bathtub, sperma mungkin dapat bertahan lebih lama, namun itu pun hanya beberapa menit. Sperma juga tidak bisa bertahan hidup di air yang sangat panas.
Artinya, kecil sekali kemungkinan sperma dapat bertahan hidup cukup lama untuk bisa berenang mencapai vagina perempuan untuk membuahi.
Tidak terjadinya penetrasi
Kemudian, yang paling penting, ialah terjadinya penetrasi atau hubungan badan secara langsung. Kehamilan bisa saja terjadi di kolam renang, apabila terjadi penetrasi atau hubungan sex secara langsung. Selain itu, perempuan tidak akan bisa hamil di kolam renang hanya karena ia berenang di kolam yang sama dengan laki-laki, meskipun laki-laki itu mengeluarkan spermanya di dalam air kolam renang.
Ditambah lagi, vagina perempuan yang berenang di kolam renang pastinya terhalang oleh pakaian renang. Hal ini menambah kesulitan bagi sperma yang berenang bebas untuk masuk hingga ke rahim.
Lain hal jika perempuan dan laki-laki berhubungan seks di dalam kolam renang secara langsung. Karena ketika sperma masuk ke dalam rahim, faktor air dan suhu di luar tidak akan mempengaruhi kemampuan sperma untuk berenang dan membuahi.
Kesimpulannya, dengan berbagai faktor di atas, tidak mungkin seorang perempuan dapat hamil hanya karena berenang di kolam renang. Semoga artikel ini dapat mencerahkan. Berilah edukasi mengenai seks dan kehamilan yang tepat bagi buah hati Anda.
Referensi
American Pregnancy Association. (2006, April 7). Can Pregnancy Occur If…? Pregnancy Myths Cleared Up! Diambil kembali dari American Pregnancy Association
Appell, R., Evans, P., & Blandy, J. (1977). The effect of temperature on the motility and viability of sperm. Journal of Urology, 751-756.
Galan, N. (2017, Oktober 12). Facts about sperm health and lifespan. Diambil kembali dari Medical News Today
Nickmilder, M., & Bernard, A. (2011). Associations between testicular hormones at adolescence and attendance at chlorinated swimming pools during childhood. International Journal of Andrology, 34, 446-458.
Rouge, M. (2002, November 26). Overview of Semen Handling and Analysis. Diambil kembali dari colostate
Sari, H. P. (2020, Februari 25). Geger Pernyataannya soal Kehamilan di Kolam Renang, Komisioner KPAI Minta Maaf. Diambil kembali dari Kompas.com