Pasangan suami istri yang punya anak kecil mungkin pernah merasakan hal sama. Saat birahimu atau istrimu sedang naik, lalu pingin kawin dengan pasanganmu, tapi anakmu masih melek dan bersemangat. Bukankan ini sangat menjengkelkan?

Mungkin bagi kalian yang masih baru saja memiliki bayi, hasrat seksual untuk kawin dengan pasangan sedang turun. Pasutri yang baru memiliki anak biasanya akan lupa sejenak untuk berhubungan badan lagi. Mereka akan fokus pada kelucuan bayi dan kesibukan mengurus bayinya.

Tapi, jika pasutri sudah mulai bisa mengkondisikan anaknya, pasti akan merindukan kemesraan bersama karena sudah lelah mengurus anak. Bahkan, kemesraan pasutri yang diinginkan tidak hanya sekadar ungkapan tetapi juga perbuatan, yakni kemesraan berbuat hal-hal yang diinginkan.

Menahan Pingin Kawin Karena Anak Melek!

Hal ini menjadi sebuah persoalan besar. Bayangkan saja kamu sudah menahan diri untuk berhubungan badan dengan istri sehari penuh, tapi saat malam tiba malah anak sulit tidur. Bukan hasrat birahi yang tersalurkan, tapi rasa lelah, kecewa, dan sedih yang akan dirasakan.

Persoalan ini menjadi sangat umum di kalangan orang tua yang memiliki anak kecil. Parahnya, saat hasrat yang mendalam untuk berhubungan badan dengan istri itu tertunda karena anak masih melek membuat perasaan campur aduk. Sedih, kecewa, gelisah, dan banyak lain sebagainya.

Bahkan, ada beberapa orang tua yang melakukan langkah ekstrem untuk bisa melampiaskan hasrat birahnya kepada istri jika anaknya belum tidur. Beberapa orang tua ada lho yang sampai memberikan obat tidur kepada anaknya.

Tapi, cara memberikan obat tidurnya tidak langsung diberikan begitu saja. Si istri yang sedang menyusui meminum obat tidur setengah dari dosis yang dianjurkan lalu memberikan asi kepada anaknya. Nah, konon katanya obat tidur itu tercampur dengan asi yang diminum. Percaya tidak percaya, banyak orang tua yang sukses menggunakan cara seperti ini.

Bahaya Hasrat Pingin Kawin Tertahan

Ternyata, menahan hasrat seksual terlalu lama itu bahaya. Jika kamu ingin berhubungan badan dengan istri tetapi terhambat karena anak masih melek dan berakhir tidak jadi berhubungan badan ternyata akan menimbulkan masalah.

Menurut Dr. Rob Dobrenski sebagai pakar psikologis klinis menyatakan bahwa menahan libido dapat membuat berbagai permasalahan psikologis. Permasalah psikologis ini seperti membuat perasaan gelisah, tidak tenang, stres, dan depresi.

Hal terparah dari menahan libido ini juga disinyalir dapat merusak sebuah hubungan dari pasangan. Maka dari itu harus ada cara-cara dan perlakuan khusus jika memang hasrat untuk berhubungan badan dengan istri harus tertunda.

Beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan untuk meluapkan hasrat seksual yang tidak bisa tersalurkan dengan pasangan adalah masturbasi, olahraga, atau konsultasi ke dokter. Hal ini menjadi sebuah permasalah besar jika kamu tidak menyadarinya.