Market kripto merah lagi nih. Sejak Elon Musk ngetweet tentang Bitcoin yang tidak ramah lingkungan dan tidak menyetujui pembelian Tesla dengan BTC membuat pasar kripto merah. Masalahnya, market kripto merah terus berlanjut beberapa minggu setelah cuitan itu.
Tidak sedikit pasti kalian pemain kripto yang merasa gelisah dengan hal ini. Banyangan mudah mendapatkan cuan tetapi dihajar habis dengan pasar merah yang turun lebih dari 50% sejak 13 Mei 2021.
Pertanyaannya, sebagai lelaki smart apakah kamu akan memutuskan untuk cut loss atau tetap hold koin yang kamu miliki?
Pilih Cut Loss Jika Market Kripto Merah
Bagi seorang trader, menjual rugi adalah jalan terbaik untuk mengamankan aset yang ada. Jika tidak pasang cut loss bisa jadi kamu benar-benar akan loss yang sesungguhnya. Persoalannya, uang yang kamu masukkan itu uang panas atau uang dingin?
Tapi, sedingin-dinginnya uang pasti dong tetap tidak mau rugi. Tekanan untuk cut loss dengan minus puluhan persen memang tidak mudah. Andaikata kamu entry dengan uang 10.000.000 rupiah lalu cut loss 10% maka 1.000.000 rupiah hilang sudah.
Hanya saja bagi trader memang lebih baik jual rugi daripada semakin terperosok. Saya punya pengalaman kurang mengenakkan tentang hold koin kripto ini. Waktu itu saya beli koin Alien Worlds (TLM) dengan harga per koin $1. Beberapa jam pasar memerah sehingga harga TLM menjadi $0,9 tetapi tetap saya hold. Dan, saya tetap tahan TLM hingga besok dengan harapan akan naik kembali.
Ternyata, harga TLM yang awalnya saya beli $1 menjadi $0,137 dong. Sakit!
Jika Kuat, Hold Saja Meski Market Kripto Merah
Beda dengan seorang trader, jika kamu punya sikap sebagai seorang investor mungkin akan lebih mempertimbangkan untuk hold koin selama mungkin. CZ (penggagas Binance) menuliskan statementnya “if you can’t hold, you won’t be rich“.
Seorang investor akan lebih memilih untuk bertahan dengan pasar merah. Bahkan, mereka akan entry lagi untuk menambahkan jumlah koin dengan ekspektasi harga sedang turun. Anggapan besok pasti naik menjadi salah satu fondasi penting seorang trader.
Lain halnya dengan Warren Buffet, ia menjadi sukses sebagai investor saham paling sukses karena mampu bertahan untuk hold semua aset saham yang ia miliki. Ia berpesan bagi para investor “it’s far better to buy a wonderful company at a fair price, than a fair company at a wonderful price“. Secara sederhana, belilah karena perusahaanya bukan karena trend kenaikan harganya.
Persoalannya, kripto dengan sistem Blockchain ini belum banyak dipahami oleh orang-orang yang terjun di dunia kripto. Tidak sedikit yang masuk dunia kripto karena Fear of Missing Out (FOMO). Melihat harga naik drastis membuat hasrat untuk membeli banyak, tetapi melihat harga turun drastis membuat pusing kepalanya.
Saat market kripto merah seperti ini, kamu orang yang mana?