Belum lama ini kami mendengar obrolan bapak-bapak tentang keluarganya. Ya, saat bapak-bapak berkumpul, obrolan pasti seputar hobi dan keluarga masing-masing. Salah satu topik menarik yang diangkat adalah terkait dengan asuransi kesehatan anak.
Ternyata, ada beberapa pandangan terkait dengan asuransi kesehatan anak ini. Bukan terkait pro dan kontra dari konsep asuransi kesehatan itu sendiri, tapi lebih pada penting tidak asuransi kesehatan anak jika sudah memiliki BPJS Kesehatan dari pemerintah.
Asuransi Kesehatan Mandiri atau BPJS Saja?
Ada dua pandangan umum yang muncul di kalangan pada pengambil keputusan dalam keluarga terkait asuransi kesehatan anak ini. Pertama, pandangan tentang asuransi kesehatan yang sudah dicover oleh BPJS Kesehatan.
BPJS Kesehatan dianggap sudah cukup mengurangi beban biaya yang harus ditanggung saat memeriksakan anak sakit. Selain itu, iuran BPJS juga sudah ditanggung oleh kantor tempat bekerja sehingga tidak perlu repot untuk iuran bulanan. Bahkan, peserta BPJS Kesehatan yang mandiri pun saat ini sudah dimudahkan untuk melakukan iuran melalui berbagai aplikasi maupun konter.
BPJS adalah skema asuransi kesehatan yang diawasi langsung pemerintah. Sifat BPJS sendiri juga wajib layaknya pajak. Hal ini membuat orang merasa ‘sedikit’ aman terhadap pengeluaran kesehatan.
Kedua, pandangan tentang asuransi kesehatan mandiri yang dimiliki oleh swasta. Pandangan ini melihat bahwa asuransi kesehatan dari swasta dikelola dengan baik sehingga saat harus periksa ke rumah sakit, peserta tidak perlu repot untuk urus administrasi seperti BPJS.
Namun demikian, biaya yang dicover oleh asuransi swasta ini tergantung dari iuran yang dibayarkan tiap bulannya. Hanya saja, pandangan memilih asuransi kesehatan dari pihak swasta lebih dikarenakan kemudahan akses dan klaim.
Asuransi Kesehatan Anak Paling Cocok
Adanya dua pandangan terkait asuransi kesehatan dalam topik obrolan itu mengarah pada asuransi kesehatan anak. Apakah sebaiknya anak diikutkan dalam asuransi kesehatan mandiri atau anak cukup ikut asuransi kesehatan dari BPJS saja?
Jadi, pada dasarnya skema asuransi adalah jaminan kepada peserta untuk mendapatkan haknya setelah memenuhi kewajiban. Baik asuransi swasta atau asuransi BPJS, semuanya memiliki skema yang sama dalam pemberian hak dan penagihan tanggungjawab.
Hal yang perlu dipertimbangankan dalam hal ini sebenarnya ada pada diri anak dan orang tua itu sendiri. Jika kamu dan anakmu adalah orang yang tidak mudah panik dan mau repot, asuransi kesehatan dari BPJS sebenarnya sudah cukup.
Namun, jika kamu dan anakmu adalah orang yang tidak mau diribetkan dengan administrasi dan antrian, sebaiknya kamu memilih untuk asuransi kesehatan dari swasta. Hal ini adalah aspek yang paling membedakan dari asuransi kesehatan swasta dan BPJS.
Klaim dan layanan dari asuransi swasta dinilai lebih nyaman daripada layanan BPJS. Hal ini karena asuransi BPJS adalah wajib untuk selurug warga negara, sedangkan asuransi swasta hanya diakses oleh orang-orang yang mampu dan aware dengan skema asuransi.
Oleh karena itu, saat kamu melakukan klaim kesehatan dengan BPJS akan mendapatkan sejumlah administrasi yang cukup banyak dan mengharuskanmu mengantre untuk mendapatkan giliran. Oleh karena itu, jika anakmu selalu rewel saat sakit dan kamu bukan orang yang sabar dan bisa menenangkannya, sebaiknya kamu mengambil pilihan untuk asuransi kesehatan mandiri dari swasta.