Anak yang nakal harus dihukum, meskipun tanpa kekerasan. Kedisiplinan merupakan hal yang penting untuk diajarkan kepada anak, baik ketika berada di lingkungan keluarga maupun di sekolah.

Nilai-nilai kedisiplinan dan kepatuhan penting untuk diajarkan agar dapat membentuk pribadi anak yang mampu mengendalikan diri dan mematuhi aturan atau nilai-nilai yang telah disepakati. Dalam hal ini, sikap disiplin sangat berhubungan dengan norma, prosedur, aturan, dan lain sebagainya yang ada di masyarakat.

Selain norma dan aturan, kedisiplinan juga melibatkan penghargaan (reward) dan hukuman (punishment) sebagai perangkatnya. Penghargaan (reward) adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan, baik oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga yang biasanya diberikan dalam bentuk material atau ucapan. Hukuman (punishment) adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum.

Anak nakal dihukum dengan sistem reward & punishment

Penerapan penghargaan dan hukuman bertujuan untuk memotivasi seseorang untuk menaati peraturan dan menghadirkan efek jera bagi pelaku pelanggaran aturan. Hampir di setiap lapisan masyarakat menerapkan perangkat tersebut dalam rangka menegakkan kedisiplinan, termasuk dalam mengajarkan kedisiplinan pada anak.

Sayangnya penerapan penghargaan dan hukuman sering tidak proporsional, dengan sedikitnya apresiasi dan bentuk hukuman yang sering berlebihan. Misalnya saja hukuman yang dilakukan oleh seorang ibu asal Tiongkok bermarga Hu.

China Press, Dream.co.id (23/09/2019) melaporkan bahwa seorang ibu bermarga Hu memukuli putranya sampai mengalami cedera kepala. Hukuman itu diterapkan oleh sang ibu dengan harapan dapat mendisiplinkan anaknya agar fokus belajar.

Sejak Januari 2019, Hu menyekolahkan anaknya secara homeschooling. Namun, Hu menilai bahwa putranya tidak cukup berkonsentrasi selama belajar. Hu bahkan tak ragu memukul kepala putranya jika lalai mengerjakan PR.

Hingga pada suatu pagi, setelah menjalani satu sesi kegiatan belajar, Hu mendapati putranya muntah-muntah. Hu lantas membawa sang anak ke rumah sakit. Sayangnya, bocah malang itu akhirnya tewas. Hasil forensik menunjukkan bahwa bocah itu meninggal akibat luka pukulan benda tumpul di bagian kepalanya. Ketika anak nakal dihukum dengan cara kasar, hasilnya jarang positif.

Itu hanya sebagian kecil dari bentuk hukuman fisik yang diterapkan orang tua terhadap anaknya yang tidak tepat sasaran. Alih-alih membuat anak menjadi lebih disiplin, hukuman kekerasan yang dilakukan Hu malah berujung kematian.

Menurut laporan UNICEF, seperti dikutip dari Kompas.com (15/3/2019), hampir 300 juta anak di seluruh dunia berusia 2-4 tahun pernah mengalami berbagai bentuk hukuman fisik dari orang tua maupun pengasuhnya. Anak dihukum dengan pukulan pada bokong, mengguncang-guncangkan tubuh, atau memukul salah satu bagian tubuh si anak nakal dengan tangan atau alat lain.

Menghukum anak dengan cara yang tepat

Para dokter anak yang tergabung dalam American Academy of Paediatrics (AAP) telah mengingatkan para orang tua akan dampak negatif hukuman fisik dan hukuman verbal terhadap anak. Hukuman berupa memukul bokong, memukul tubuh, menampar, mengancam, serta mempermalukan anak, bukan hanya tidak efektif tapi juga dapat merusak mental anak. Anak yang sering dihukum dengan cara dibentak dan dipukul berisiko tumbuh dengan kemampuan emosional yang menyimpang, sehingga sulit merasakan empati dan simpati pada orang lain.

Meski begitu, pendisiplinan dan dihukum masih tetap dibutuhkan dalam rangka mendisiplinkan anak nakal. Para pakar di AAP telah menawarkan alternatif hukuman lain untuk membuat anak lebih disiplin. Contohnya untuk anak berusia kurang dari setahun. Cara terbaik adalah menggendong anak dan memindahkannya ke tempat lain, atau mengalihkan perhatiannya.

Untuk anak yang lebih besar, balita atau usia prasekolah, orang tua bisa menerapkan strategi time-out. Strategi tersebut diterapkan dengan cara menyuruh anak diam di sudut ruangan untuk merenungkan kesalahannya selama beberapa menit.

Baiknya Anda tidak menerapkan metode menakuti anak agar ia disiplin, karena memiliki efek berkepanjangan yang buruk bagi anak.

Anak dihukum dengan cara yang mendidik agar tidak lagi nakal

Selain itu, ada kisah unik tentang hukuman untuk anak yang sempat viral di media sosial Twitter. Kisah itu dibagikan oleh akun @singgihsahara, seorang pegawai toko mainan pada Rabu (9/10/2019).

Dalam utas tersebut, @singgihsahara mengungkapkan bahwa ada pasangan suami istri yang datang ke toko mainan tempatnya bekerja. Mereka kemudian meminta maaf pada Singgih dan memberikan mainan yang telah dicuri oleh anak mereka.

Mas maaf, ini kemarin pas kita belanja, anak saya bawa mainan ini dimasukin ke tasnya, sekali lagi kami minta maaf mas. Ayo adek minta maaf ke masnya,” tulis akun Twitter @singgihsahara mengulangi apa yang dikatakan pasangan suami istri tersebut.

Singgih kemudian memeriksa stok di komputer, dan ternyata memang ada yang kurang. Kemudian dia memaafkan anak tersebut, namun orang tua anak tersebut meminta Singgih untuk memberikan hukuman yang ringan. Singgih pun meminta anak itu untuk menata mainan yang sempat dicurinya di rak sesuai dengan warnanya. Setelah menjalani hukuman, anak itu kembali riang. Bahkan dia juga mencium tangan Singgih, sambil meminta maaf sekali lagi.

Dalam rangka mendisiplinkan anak, orang tua hendaknya menerapkan konsep penghargaan dan hukuman secara tepat. Sebisa mungkin hindari hukuman dalam bentuk kekerasan fisik maupun verbal. Meski begitu, bukan berarti anak yang nakal tidak perlu dihukum. Orang tua bisa menerapkan alternatif lain untuk memberikan hukuman pada anak dengan cara yang lebih mendidik, seperti apa yang telah disampaikan Singgih melalui akun Twitternya.

Referensi:

Rahaldi, Idho. 23 September 2019. Tega, Ibu Pukuli Anaknya yang Malas Belajar Hingga Meninggal. https://www.dream.co.id/

Kompas.com. 8 November 2019. Hukuman Fisik Bukan Cara Efektif Bikin Anak Disiplin. https://lifestyle.kompas.com

Liputan6dotcom. 15 Oktober 2019. Mengaku Mencuri Mainan, Kisah Anak yang Minta Dihukum Pegawai Toko Ini Viral. https://www.liputan6.com