Permainan tradisional merupakan alternatif hiburan yang edukatif dan tentunya menyehatkan. Di era globalisasi ini, banyak anak yang mulai lupa asyiknya bermain di alam bebas dan bisa lepas dari gadget dan serba-serbi teknologi. Berikut adalah beberapa permainan tradisional dari berbagai negara yang menarik untuk dicoba.
1. Tinikling, permainan tradisional dari Filipina
Permainan tradisional yang berasal dari Filipina ini sekilas mirip dengan tarian rangku alu dari NTT. Permainan yang berasal dari daerah pusat Filipina ini dimainkan dengan dua atau empat bambu yang digerakkan secara melintang di permukaan tanah. Sembari bambu ini digerakkan sedemikian rupa dengan pola ritmis, satu atau dua orang akan melompat-lompat di tengah dan menghindari agar kakinya tidak terkena bambu tersebut.
Di Filipina sendiri, permainan tinikling ini mengambil referensi dari kehidupan burung dengan sebutan tikling. Gerakan menghindari bambu ini serupa dengan gerakan burung tersebut yang biasa berjalan di rerumputan atau di sawah sembari menghindari perangkap para petani.
Pada dasarnya tinikling memiliki konsep yang sama dengan permainan lompat tali. Namun sebagai ganti tali, digunakanlah bambu. Ketika seseorang mampu menguasai permainan ini, gerakannya dapat juga dipahami sebagai sebuah tarian. Selain sebagai sebuah permainan, tinikling juga dikenal sebagai tarian nasional Filipina.
2. Korbo, permainan tradisional dari Etiopia
Korbo telah dimainkan sejak tahun 1900-an di berbagai daerah di Etiopia. Untuk memainkannya, diperlukan satu hoop atau gelindingan kayu, serta satu batangan kayu seperti tombak dengan ujung yang tumpul. Korbo dimainkan berpasangan melawan pasangan lainnya. Tiap pasangan terdiri atas satu pelempar dan satu pengirim.
Si pengirim bertugas untuk menggelindingkan hoop tadi ke depan, kemudian si pelempar melempar tombaknya ke arah hoop yang sedang bergelinding. Skor hanya dihitung apabila si pelempar mampu mengenai hoop yang sedang bergelinding. Tim mereka mendapat 2 poin jika lemparan tombak mampu menghentikan hoop, dan 1 poin apabila tidak berhenti. Pemenang dari permainan tradisional satu ini ditentukan dengan skor terbanyak.
3. Charades, tradisional permainan dari Prancis
Sederhananya charades dapat dipahami sebagai permainan tebak kata. Meskipun berasal dari Prancis, charades sendiri cukup populer dimainkan di berbagai mancanegara. Terdapat banyak variasi dari permainan satu ini.
Pemain dalam permainan ini biasanya dibagi menjadi 2 bagian, yakni pemberi teka-teki dan penjawab, yang kemudian bisa dilakukan bergantian. Teka-tekinya bisa diberikan dengan kata-kata, cerita, gerakan, ekspresi, atau bisa digumamkan misal jawabannya adalah lagu.
Jawabannya biasa berbentuk 1-2 kata atau frase tertentu. Permainan tradisional ini, juga bisa dimainkan oleh 2 tim atau lebih, tiap tim memiliki pemberi teka-teki dan penjawab. setiap teka-teki yang terjawab dihitung sebagai skor.
4. Telok Penyok, permainan tradisional khas Indonesia
Telok penyok sendiri artinya adalah telur penyu. Permainan tradisional ini berasal dari daerah Kalimantan Barat. Sesuai dengan namanya, permainan ini menggambarkan seekor induk penyu yang berusaha menjaga telur-telurnya.
Untuk memainkannya, diperlukan beberapa butir ‘telur’ atau bola sebagai penggantinya, satu bilah kayu, dan tali. Permainan ini dapat dimainkan dengan jumlah pemain 5-10 orang. Satu orang berperan sebagai penjaga telur atau induk penyu, dan sisanya berperan sebagai pencuri telur.
Cara bermain
Pertama-tama, bilah kayu ditancapkan di tanah atau pasir. Kemudian tali diikatkan ke bilah kayu itu, dan ujung satunya dipegang oleh sang induk penyu. Tali ini menjadi batas gerak sang induk penyu. Sementara itu, telur-telur penyu itu diletakkan di dekat bilah kayu yang ditancapkan tadi.
Setelah itu, para pencuri harus mencoba untuk mencuri semua telur itu tanpa tertangkap oleh sang induk penyu. Jika ada yang tertangkap, maka ia menggantikan peran si induk penyu dan permainan diulang lagi.
Jika telur semua habis dicuri, maka induk penyu harus menutup matanya selama beberapa hitungan selagi para pencuri menyembunyikan telur curian mereka masing-masing. Kemudian induk penyu diperbolehkan membuka mata dan mulai mencari telur-telurnya. Ketika ia berhasil menemukan semua telur yang disembunyikan, pencuri yang pertama kali telurnya ditemukan harus menjadi induk penyu di permainan selanjutnya.
5. The Handkerchief, permainan tradisional dari Mesir
The handkerchief, yang artinya saputangan, memang menggunakan saputangan untuk memainkannya. Permainan tradisional ini dimainkan oleh dua tim dan satu orang pemimpin. Masing-masing tim bisa berjumlah 4-10 orang. Tiap anggota dari masing-masing tim diberikan kode angka sesuai jumlah anggota tim. Misal ada 6 orang, maka masing-masing memiliki nomor 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Artinya, tiap tim memiliki 2 orang dengan angka yang sama.
Permainan dimainkan dengan aba-aba dari pemimpin yang memegang sehelai saputangan. Pemimpin ini berdiri di tengah area permainan di antara kedua tim yang berdiri di sisi yang berlawanan. Ketika pemimpin menyebut satu nomor, maka anggota kedua tim yang memiliki nomor tersebut harus segera bergerak mengambil saputangan yang dipegang oleh pemimpin.
Ketika salah satu pemain sudah berhasil mengambil saputangan, ia harus segera berlari kembali ke area timnya tanpa tersentuh oleh anggota tim lawan. Jika ia berhasil kabur tanpa disentuh, skor masuk ke timnya. Namun apabila ia berhasil disentuh oleh tim lawan ketika membawa saputangan, skor masuk ke tim lawan.
Ayo bermain!
Itu dia kira-kira berbagai permainan tradisional mancanegara. Seru sekali bukan? Apakah Anda tertarik untuk mencobanya? Kalau iya, kenapa tidak coba langsung saja?
Kebetulan sekali, dalam waktu dekat ini, persisnya pada Minggu, 15 Maret 2020, Museum Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga mengadakan sebuah acara bertajuk Festival We Care We Play 2020 yang akan diadakan di Bumi Perkemahan Babarsari, Sleman.
Dalam festival tersebut, Anda bisa mencoba memainkan semua permainan tradisional mancanegara di atas bersama keluarga atau teman-teman baru yang pastinya seru dan sangat asyik. Selain bermain permainan tradisional, Anda juga bisa menikmati panggung hiburan yang akan diisi oleh Gabriela Fernandez dan Mengayun Kayu.
Festival ini akan dilengkapi dengan workshop keterampilan, stand kuliner tradisional dan pameran mini yang menampilkan koleksi Museum Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga.
Ayo! Ajak keluarga Anda untuk bermain bersama di akhir pekan sembari mengajari anak serunya memainkan permainan tradisional!
Anda langsung bisa mencari tahu informasi lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut:
Amel: +62 822-2406-4610
Rifa: +62 856-4326-2404
Instagram: @wecareweplay