Setiap keluarga hampir dapat dipastikan ingin memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah dengan Menjaga kesehatan anak. Untuk menjaga kesehatan anak ini ada banyak cara yang dapat dilakukan, namun hal yang paling efektif untuk menjawab permasalahan ini adalah dengan peningkatan imunitas anak.
Sayangnya Di Indonesia, anak balita (0-5 tahun) merupakan golongan yang paling rawan terhadap bermacam-macam infeksi. Hal ini seperti data RISKESDAS 2018, yang menunjukkan bahwa infeksi dan malnutrisi masih umum ditemui di Indonesia. Infeksi-infeksi yang umum dialami anak-anak adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan gastroenteritis akut (diare). Data RISKESDAS 2018 juga menunjukan bahwasannya Prevalensi anak usia 1–4 tahun yang mengalami ISPA adalah 13,7% dan diare sebesar 12,8%. Hal tersebut bisa diminimalisir melalui peningkatan imunitas anak.
Nutrisi untuk peningkatan Imunitas anak untuk tumbuh kembang yang optimal
Kerentanan anak balita akan infeksi merupakan hal yang harus diperhatikan oleh orang tua. Untuk mengurangi kerentanan tersebut adalah dengan meningkatkan imunitas anak. Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastroenterologi DR. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) menyatakan bahwa sistem imunitas dibentuk sejak awal kehidupan dan akan berkembang menjadi lebih kuat dan lebih kompleks seiring dengan pertambahan usia anak. Di sinilah peran orang tua untuk memastikan agar peningkatan imunitas anak dapat optimal. Sistem imun yang terjaga menjadi bekal tubuh anak untuk tumbuh dan berkembang.
Peran Mikrobioma dalam Peningkatan Imunitas Anak
Dalam acara Seminar Digital “Nutrisi untuk Imunitas, Kunci Tumbuh Kembang Optimal” yang diselenggarakan hari ini oleh Nutriclub. DR. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) menyampaikan bahwa Penyebab anak rentan terkena gangguan penyakit infeksi seperti ISPA dan diare salah satunya karena sel-sel usus pada anak masih renggang, mengakibatkan apabila ada kuman atau alergen akan mudah masuk melalui sel-sel tersebut. Selain itu, mikrobioma pada saluran cerna tidak berkembang dengan baik. Bakteri pada mikrobioma memiliki peran terhadap imunitas, nutrisi, dan perlindungan terhadap bakteri patogen. Dalam tubuh manusia terdapat sekitar 10-100 triliun mikrobioma dengan jumlah paling banyak terdapat di usus.
Peningkatan Imunitas Anak dengan keseimbangan mikrobioma di dalam usus
Prof. Yvan Vandenplas, MD, PhD selaku Head of Departement of Pediatrics dari Vrije Universiteit Brussel yang juga merupakan pembicara acara tersebut, membahas tetang mikrobioma. Prof. Yvan Vandenplas, MD, PhD menuturkan bahwa Mikrobioma merupakan seluruh ekosistem mikroba yang ada di dalam sebuah organ. Mikrobiota usus, bakteri baik bifidobacteria, berperan penting untuk peningkatan imunitas anak dengan memproduksi antibodi, mengontrol peradangan, mengencangkan sambungan usus dan mendorong toleransi terhadap makanan. Untuk itu, keseimbangan komposisi bakteri baik bifidobacteria harus dipelihara agar dapat terus memberikan manfaat dengan pemberian prebiotik.
Informasi Seputar Nutrisi Guna Peningkatan Imunitas Anak
Prof. Yvan Vandenplas, MD, PhD lebih lanjut menjelaskan pada GIANT study yang dilakukan pada 767 anak sehat berusia di atas 1 tahun di 5 negara yang mengonsumsi susu pertumbuhan dengan prebotik lcFOS/scGOS dan n-3 LC PUFA ditambahkan ke dalam susu. Hasilnya adalah infeksi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi susu sapi.
Meskipun upaya peningkatan imunitas anak terdengar kompleks, namun fams tidak perlu khawatri fams. Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia melalui Nutriclub memiliki komitment untuk membantu keluarga indonesia mendapatkan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang dan ilmu parenting yang disajikan di web nutriclub.