Penulis: Khoirunnissa Hidayati
Editor: Bernadeta Diana
Bulan puasa adalah bulan yang tepat untuk memperkenalkan jajanan tradisional Indonesia kepada anak-anak karena setiap sore selama bulan Ramadhan anda bisa menemukannya dengan mudah di sepanjang jalan. Dengan menjamurnya pasar modern seperti minimarket dan juga supermarket yang lebih banyak menjual jajanan modern yang sudah dikemas, tentunya bulan Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk mengenalkan jajanan tradisional. Kamu bisa memperkenalkan jajanan yang berbeda setiap harinya pada anak-anak karena begitu banyaknya jenis jajanan yang bisa kamu temui. Mulai dari jajanan yang gurih, yang asin, hingga yang manis ada semua. Dengan memberikan jajanan yang berbeda akan membuat anak bersemangat belajar puasa dan menanti-nanti datangnya esok hari untuk mencoba jajanan lainnya.
Ada banyak sekali jajanan tradisional khas bulan Ramadhan, sebut saja sala lauk dari Pekanbaru, clorot dari Purworejo, kicak dari Yogyakarta, dan gulo puan dari Palembang. Memperkenalkan hidangan tradisional pada si kecil sejak dini merupakan upaya untuk turut melestarikan budaya Indonesia. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan.
Hadirkan Jajanan Tradisional Sebagai Menu Berbuka
Dengan menghadirkan jajanan tradisional di meja makan setiap harinya, anak-anak bisa mengenal makanan yang berbeda-beda setiap harinya, secara tidak langsung anak pun jadi tahu kalau Indonesia memiliki beragam jenis masakan tradisional. Sambil menikmati jajanan tradisional, kamu bisa bercengkrama bersama dengan anak dan menceritakan kisah jajanan tersebut, dari mana asalnya, terbuat dari apa, bagaimana cara makan yang tepat dan lain sebagainya.
Misalnya saja Gulo Puan, makanan khas Palembang. Sekilas bisa melihat Gulo Puan kamu seperti melihat gula merah, karena memang Gulo Puan terbuat dari campuran susu kerbau dan juga gula yang diproses sedemikian rupa sehingga menjadi seperti karamel. Konon katanya di zaman kesultanan Palembang dulu, Gulo Puan adalah makanan favorit pada bangsawan Palembang. Dengan menceritakannya kisah dibalik makanan tersebut kepada anak, ia tidak hanya sekedar senang memakannya karena rasanya yang enak, namun ia juga akan terus menunggu hari esok agar bisa mendengar cerita yang berbeda-beda. Jika sudah seperti itu, tandanya kamu sudah berhasil membangkitkan rasa penasaran anak dan meningkatkan ketertarikan anak akan jajajan nusantara untuk bulan puasa.
Berburu Takjil Bersama Si Kecil
Ketika mengajak si kecil turut serta untuk membeli berbagai jajanan takjil selama bulan puasa, kamu bisa mengenalkan banyak jenis makanan. Anak-anak jadi bisa mengenal jajanan tradisional dari bentuk, bau, rasa, hingga warna. Mungkin dalam sehari kamu tidak bisa mengenalkan semua jenis jajanan, tapi setidaknya setiap hari selama bulan puasa kamu bisa mengenalkan 1 – 3 jenis jajanan tradisional. Ajak si kecil mengidentifikasi bentuk, warna, tekstur, serta rasa dari aneka hidangan khas tersebut. Kemudian, tanyakan jajanan mana yang paling ia sukai. Ceritakan pula pengalamanmu terkait jajanan tradisional yang kamu tahu. Misalnya saja ketika kamu dulu dibelikan jajanan tradisional favorit oleh orang tuamu. Minta si kecil untuk menebak nama-namanya hingga lama-kelamaan dapat hapal.
Ketika bulan puasa tiba, akan muncul pasar takjil di daerah-daerah tertentu di setiap kota di Indonesia. Dan pasar tersebut hanya ada selama bulan puasa saja, ketika bulan puasa telah selesai maka pasar tersebut juga akan hilang. Misalnya saja dengan hunting jajanan khas bulan Ramadhan seperti kicak, kamu bisa menemukan makanan ini di pasar sore yang berada di kawasan Kauman, Yogyakarta. Saat bulan Ramadhan telah selesai, pasar sore tersebut sudah tidak bisa anda temukan lagi.
Membuat Jajanan Tradisional Bersama Anak
Cara yang bisa membuat anak lebih cepat mengenal berbagai jenis jajanan tradisional dengan cepat adalah dengan terjun langsung alias membuatnya sendiri. Tidak hanya menyenangkan karena bisa membuat jajanan bersama anak, namun juga bisa memberikan pengalaman menarik untuk anak, siapa tahu saja ketika ia besar nanti ia ingin menjadi seorang koki. Hal ini juga bisa menjadi proses belajar yang dapat dinikmati oleh anak-anak sekaligus mengenalkan pekerjaan koki.
Ada cukup banyak tempat yang menawarkan kelas memasak untuk anak-anak, kamu bisa melihat program-program yang ditawarkan oleh hotel berbintang di kotamu. Biasanya mereka menyediakan kelas memasak untuk anak-anak dengan tema yang berbeda-beda. Jika kamu kebetulan suka memasak dan punya waktu lebih, membuat jajanan tradisional bersama anak pun bisa jadi pilihan. Kamu bisa memanfaatkan internet untuk menemukan resepnya.
Referensi:
http://eprints.uny.ac.id/30728/1/Novemberianto%20Catur%20Nugroho%2009511244007.pdf (2014, Novemberianto Catur Nugroho, Upaya Ibu Dalam Mengenalkan Makanan Tradisional Yogyakarta Pada Anak Usia Dini Di Kampung Pajeksan Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta).