Apa permasalahan fase oral bayi terutama di tengah serangan virus Corona? Menurut Sigmund Freud, pencetus teori psikoanalisis, fase oral bayi merupakan sebuah fase pertumbuhan bayi kala ia memenuhi kepuasan fisiknya dengan mulutnya. Menurut Freud, fase ini berlangsung hingga bayi berusia sekitar 18 bulan. Kebutuhan bayi dalam fase oral ini dipenuhi dengan cara bayi menghisap ibu jarinya, atau memasukkan benda-benda ke mulutnya, seperti boneka, selimut, atau mainan lainnya.

Di sisi lain, di tengah serangan virus Corona atau Covid-19 ini orang-orang dihimbau untuk ekstra hati-hati mengenai kebersihan. Langkah pencegahan banyak dilakukan oleh orang-orang, seperti mencuci tangan setiap saat, membersihkan tempat dengan disinfektan, dan sebagainya. Tapi bagaimana dengan bayi yang sedang mengalami fase oral? Tentunya bahaya sekali apabila bayi memasukkan segala benda ke mulutnya tanpa kontrol.

Guna menjaga bayi secara optimal, mari kita pahami terlebih dahulu, apa itu fase oral?

Mengenal fase oral bayi di tengah serangan Corona

Seiring sistem imun bayi berkembang di 1 tahun awal kehidupannya, bayi akan menggunakan semua indera-nya—penciuman, sentuhan, penglihatan, pengecapan, dan pendengaran. Dengan tangan mungilnya, bayi akan menggenggam benda apapun yang bisa ia lihat dan ia raih, lalu menggerakkan tangan ke mulut. Proses ini merupakan bentuk eksplorasi lingkungan oleh bayi yang disebut mouthing. Dan hal ini sangatlah wajar terjadi pada bayi.

Dengan menggunakan tangan dan mulutnya, bayi mempelajari bentuk, tekstur, bahan, bau, rasa, suara, dan banyak hal lainnya. Perilaku ini biasanya dimulai saat bayi berusia 7 bulan.

Risiko bayi memasukkan benda ke mulutnya

Ketika bayi memasukkan segala hal ke dalam mulutnya, kebanyakan orang tua pasti khawatir dan berusaha sebisa mungkin untuk mencegahnya. Meskipun fase oral bayi normal, namun di kondisi pandemi Corona ini, orang tua harus lebih hati-hati. Meski sekalipun tidak ada Corona, perilaku bayi di masa oral memiliki beberapa risiko, yaitu:

  • Bayi bisa tersedak atau terluka. Tersedaknya bayi adalah kejadian yang bahaya. Bayi bisa menderita kesakitan dan merasa tidak nyaman. Mencegah agar bayi tidak memasukkan benda-benda kecil ke mulutnya adalah tugas yang berat. Apalagi jika benda yang tertelan bayi memiliki tekstur kasar yang bisa melukai organ dalam bayi.
  • Terjadinya infeksi. Tak hanya memasukkan benda ke mulutnya, pada fase mouthing atau fase oral, bayi juga bisa menjilat lantai atau benda lainnya. Tentunya kebiasaan ini berisiko membuat bayi terpapar infeksi.

Menjaga kebersihan dan keamanan bayi kala fase oral kala Corona mewabah

Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk menjaga bayi secara optimal dari paparan Covid-19 dan segala risikonya kala bayi menjalani fase oral.

  1. Cuci tangan. Rajinlah membersihkan atau memandikan bayi. Gunakan produk yang mampu membunuh kuman dan bakteri. Tidak hanya bayi, pastikan juga siapapun yang akan berinteraksi dengan bayi harus bersih dan cuci tangan sebelumnya.
  2. Vaksinasi. Meski hingga saat ini belum ada vaksin yang efektif dan diproduksi secara massal untuk Corona, namun bukan berarti Anda bisa mengesampingkan vaksinasi atau imunisasi wajib. Sebisa mungkin tingkatkan daya tahan tubuh bayi dengan imunisasi guna mengurangi risiko bayi jatuh sakit, terutama dalam fase oral.
  3. Menjaga kebersihan lingkungan dan mainan bayi. Bersihkan rumah Anda dengan disinfektan. Lakukan ini secara rutin selama #dirumahsaja. Pastikan semua ruang gerak bayi bersih. Selain itu, Anda juga bisa memastikan mainan bayi selalu bersih. Jika perlu, hindarkan bayi dari benda-benda yang biasa ia masukkan ke mulut.
  4. Membatasi ruang gerak bayi. Meskipun ini terdengar menyiksa, namun Anda perlu melakukannya. Berikan ruang khusus yang selalu Anda jaga kebersihannya untuk bayi bermain.
  5. Mengawasi bayi. Jangan biarkan bayi bermain tanpa pengawasan. Anda bisa menggunakan jasa babysitter maupun meluangkan waktu untuk selalu menemani bayi bermain.
  6. Mulai melatih. Dalam fase oral bayi, bayi bisa dilatih untuk tidak selalu memasukkan segala benda ke mulutnya. Mulai dengan mengajarkan bayi kata ‘tidak’. Ucapkan itu setiap kali Anda melihat bayi memasukkan benda ke mulutnya. Alihkan energi bayi dengan bermain bersama orang tuanya dengan permainan lain yang lebih aman dan higienis.

Selamat menerapkannya! Semoga bayi Anda selalu sehat!

Referensi

Griffin, M. (2011, November 18). Keeping Baby Healthy: Protection From Germs at Home. Diambil kembali dari WebMD

Lin, R.-G. (2020, Maret 5). How a healthy-looking baby might spread the coronavirus. Diambil kembali dari Los Angeles Times

Sharma, A., & Arora, M. (2018, Agustus 28). Baby Puts Everything in Mouth – Reasons and Tips to Stop. Diambil kembali dari Firstcry Parenting

Utley, M. (2018, Juli 15). How to Keep Kids From Putting Stuff in Their Mouths. Diambil kembali dari Fatherly