Hi para ayah! Bagaimana kabar kalian? Semoga sehat selalu, ya. Kali ini IMaos akan memberikan saran kepada kalian bagaimana cara ayah mengajari anak turun dari kasur. Mengingat banyak sekali kasus anak jatuh dari kasur, maka cara ini mungkin akan bermanfaat untuk kalian.
Beberapa tahun lalu salah satu tim kami berbincang dengan seorang psikolog anak terkait kasus anak yang sering jatuh dari kasur. Bagi sebagian orang, hal itu membahayakan sehingga saat memiliki anak kecil para orang tua memilih untuk tidur di kasur tanpa dipan. Lebih pendek dan lebih aman untuk anak.
Faktanya, anak menggelundung dari kasur bukan hal yang tidak mungkin untuk dihindari. Ada beberapa cara ayah mengajari anaknya agar tidak jatuh dari kasur. Dan, cara ini sudah dipraktikkan oleh salah seorang tim di IMaos pada anaknya. Hasil dari penerapan cara ini ternyata membuat anaknya tidak pernah terjatuh dari kasur lagi.
Melatih Anak Sejak Usia 3 Bulan – 1 Tahun
Hal pertama cara ayah mengajari anak adalah melatihnya sejak dini. Ayah harus menjadi gada terdepan dalam menjaga keluarganya. Sebagai ayah yang baik, kalian harus bisa mempersiapkan anak-anak kalian untuk bisa hidup kuat dan mandiri.
Salah satu upaya mempersiapkan anak untuk bisa kuat dan mandiri adalah mengajarinya turun dari kasur. Meskipun anak kalian itu masih usia 3 bulan, pastikan kalian tetap harus melatihnya dengan cara membiasakannya.
Cara ayah mengajari anak ini tidak bisa hanya dilakukan dengan omongan atau dilakukan hanya sekali saja. Cara mengajari anak harus diulang berkali-kali. Jangan bosan! Lalu, bagaimana caranya agar anak bisa tidak terjatuh dari kasur dengan dipan yang tinggi?
Hal pertama kali yang harus dibiasakan adalah membiasakan anak mengenal batas kasur. Sebelum kalian mengangkat anak untuk turun dari kasur, seretlah anak sampai ke tepi kasur. Buat kaki anak merasa mengambang karena batas kasur sudah habis. Hal itu harus kalian lakukan terus menerus!
Jika anak kalian sudah cukup usia untuk merangkak, buatlah dia belajar turun sendiri. Lakukan hal yang sudah kalian lakukan sebelumnya. Seret kaki anak sampai tepi batas kasur, lalu ajarkan cara turun dari kasur. Pastikan tinggi anak dan kasur sudah cukup. Maksudnya, saat anak mencoba menurunkan kakinya, dia nanti akan bisa merasakan dasar lanti sebelum melepaskan pegangannya di kasur.
Kalian biasakan kegiatan turun dari kasur itu dengan menyeret kaki anak sampai ke tepi kasur. Lalu ajari cara anak turun dari kasur (meskipun anak belum bisa berdiri). Lakukan hal itu berulang kali dan pastikan di awal-awal masa latihan kalian tetap memantaunya saat anak ingin turun sendiri.
Cara Ayah Mengajari Anak dengan Memberi Kepercayaan
Setelah kalian sudah membiasakan anak turun dari kasur. Kalian merasa sudah cukup menyeret anak sampai ke tepi kasur agar tahu batas kasur. Saat kalian merasa yakin anak sudah bisa turun sendiri berilah ia kepercayaan.
Jangan pernah kalian meragukan usaha anak kalian sendiri. Bagaimana maksudnya meragukan? Bentuk keraguan seorang ayah kepada anaknya adalah terlalu protektif kalau anak terjatuh dari kasur.
Memang, sebagai orang tua kita ga akan tega jika hal buruk menimpa keluarga, khususnya anak. Tapi, jika kalian membiarkan anak selalu merasa dibantu oleh orang tuanya nanti sikap kuat dan mandirinya akan kurang. Nantinya anak akan terus bergantung pada orang tuanya. Hal terburuknya adalah anak sulit untuk melanjutkan hidup jika ditinggal orang tuanya pergi.
Mungkin kalian akan menemukan sesekali anak terjatuh saat berusaha turun dari kasur sendiri. Jika iya, jangan langsung kalian selamatkan. Biarkan sejenak. Setelah itu ajaklah anak bicara kenapa dia jatuh. Jelaskan juga bagaimana agar dia tidak terjatuh lagi.