Bagaimana cara yang efektif untuk menghentikan dan mencegah bullying? Bullying merupakan sebuah wabah perilaku negatif yang mempengaruhi anak di segala usia. Bullying umum terjadi di usia sekolah. Di Indonesia, fenomena bullying ini biasanya memuncak di tahap pendidikan SMP serta transisi ke awal SMA.

Setidaknya terdapat kasus bullying yang terlapor tiap minggu dari 50% SMP di Indonesia. Faktanya, kasus bullying akan terus terjadi dan terus meningkat, sebab anak (dan juga orang dewasa) kerap memilih untuk diam dan tidak melaporkan bullying karena takut dijauhi atau takut menjadi target bullying juga.

Nah. Sekarang adalah saat yang tepat. Saatnya para orang tua serta para pendidik berhenti duduk santai dan mulai membuka mata dan turut memberdayakan anak dengan pengetahuan, sumber daya, serta kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk menghentikan bullying.

Cindy Miller, seorang pekerja sosial sekolah di AS, bekerja sama dengan Cynthia Lowen, produser dan penulis naskah film dokumenter berjudul ‘Bully’. Mereka berdua menulis buku dengan judul ‘The Essential Guide to Bullying: Prevention and Intervention’.

Dari buku tersebut, kami menarik 9 tips yang sangat mungkin untuk diterapkan bagi para orang tua dan diajarkan ke anak. Silahkan disimak!

1. Jadilah teman bagi orang yang dibully

Temani ia berjalan, duduk dengannya di tempat makan, ajak dia masuk ke kelompokmu, bahkan jalin koneksi dengannya di media sosial untuk mencegah cyberbullying.

2. Bantu korban bullying untuk bicara ke orang dewasa

Seringkali kasus bullying tidak terlaporkan karena sang korban enggan untuk mengadukannya. Untuk itu, bantulah korban untuk berani bicara ke orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya. Bersiap juga untuk menjadi saksi jika dibutuhkan.

3. Bilang ke pelaku bullying untuk menghentikan tindakannya

Secara asertif, katakan pada pelaku bullying bahwa kamu tidak suka perilakunya, bahwa bullying itu buruk, dan perlu dihentikan. Jika tidak bekerja, minta bantuan orang dewasa.

4. Peringatkan orang-orang yang hanya menyaksikan

Jika kamu melihat orang lain yang menyaksikan terjadinya tindak bullying dan hanya melihat tanpa berbuat apa-apa, atau malah ikut menertawakan, tegur mereka juga. Katakan bahwa mereka malah mendukung bullying dan membuat masalah semakin besar.

5. Jangkau orang baru

Orang yang masuk ke lingkungan baru merupakan target empuk bullying karena ia sendiri dan tidak punya siapa-siapa. Maka dari itu, biasakanlah untuk mendatangi orang baru dan menyodorkan pertemanan. Perkenalkan dirinya dengan teman-temanmu agar ia merasa diterima.

6. Jangan ragu untuk bergerak secara independen dalam menghentikan bullying

Orang yang patut diingat dalam budaya kita adalah orang yang berani ambil risiko untuk bersuara lantang dan melawan sesuatu yang salah meskipun hanya sendirian. Jangan berpikir untuk mencari massa, mulailah sendiri dan jangan takut untuk menghentikan bullying.

7. Bentuk kelompok dengan orang-orang yang sepaham untuk menghentikan bullying

Tidak ada salahnya untuk berkelompok guna hal yang baik. Pamerkan ke orang-orang bahwa ada sekelompok orang yang menentang bullying. Jadilah garda terdepan dalam menghentikan bullying dan jadilah tempat berlindung bagi para korban bullying.

8. Jangan ikut-ikutan

Jangan pernah berpartisipasi dalam bentuk apapun terkait bullying. Jangan ikut tertawa, jangan menonton, jangan ikutan sama sekali, entah itu di kehidupan nyata maupun online.

9. Bicara dengan orang tua, guru, kepala sekolah, dan staf lainnya guna menghentikan bullying

Jangan takut mengadu. Laporkan bila kamu tahu. Beritahu mereka di mana kejadian itu terjadi, kapan, dan siapa yang jadi korban dan pelakunya.

Itu dia 9 tips guna menghentikan bullying, yang umumnya terjadi di sekolah. Jika kamu adalah orang tua, maka kamu bisa mengajarkan 9 tips ini ke anakmu. Jika kamu adalah anak SMP atau SMA, ayo terapkan tips ini dan lawan bullying!

Orang yang kuat mampu membela dirinya sendiri. Namun orang yang terkuat adalah mereka yang membela orang lain.

Berhenti berdiam diri. Lawan.

Referensi

Lowen, C., & Miller, C. (2012, Oktober 8). Empowering children to call attention to bullying and stand up for victims. Diambil kembali dari Moms Team