Membiasakan balita tidur sendiri itu gampang-gampang-susah. Tidur bersama-sama sekeluarga dalam satu ranjang besar memang terdengar romantis, intim, mesra, dan hangat. Eits, tapi tunggu dulu. Apakah Fams mau anak masih terus tidur dengan orang tuanya bahkan hingga dia tumbuh besar? Oh tentu tidak!

Faktanya begini, anak perlu dibiasakan tidur di kamarnya sendiri—bahkan sejak usia balita.

Mengapa ini perlu?

Pertama, melatih anak tidur sendiri akan membuat anak menjadi pribadi yang jauh lebih mandiri dan pemberani. Kedua, tanpa adanya anak di kamar orang tua, kemesraan Fams dengan pasangan tentunya tidak akan terganggu. Ketiga, kini Fams dan juga si kecil bisa merasakan kembali tidur malam yang nyenyak tanpa adanya sikutan dan tendangan random di kala lelap.

Tentunya Anda tidak ingin bangun di pagi hari dengan wajah seolah baru mengikuti tawuran, bukan?

Nah, jika Anda sepakat dengan poin-poin di atas, maka kini saatnya mengajarkan sang buah hati untuk terbiasa tidur di kamar sendiri. Bagaimana caranya? Simak langkah-langkah berikut ini!

1. Buat kamar yang aman dan nyaman untuk membiasakan balita tidur sendiri

membiasakan balita tidur sendiri dengan kamar yang nyaman

Agar anak betah tidur di kamarnya sendiri, Anda harus membuat kamar tersebut nyaman ditempati oleh anak. Sebelum menentukan seperti apa kamar yang akan Anda buat, tanyakan pada anak kamar seperti apa yang kira-kira ia inginkan.

Setiap anak memiliki kebiasaan tidur yang berbeda-beda. Ada anak yang nyaman tidur dengan kondisi terang dan ditemani suara televisi. Namun ada juga anak yang baru bisa tidur nyenyak apabila lampu mati dan kondisi hening. Apa warna cat dinding yang anak inginkan? Apakah anak suka ditemani banyak boneka di kasurnya? Cari tahu apa yang membuat anak nyaman agar ia semakin mudah terbiasa tidur di kamarnya sendiri.

2. Membiasakan balita tidur sendiri dengan cara yang lugas dan ramah

Mengusir anak dari kamar Anda secara tiba-tiba bukanlah cara yang tepat untuk membuat anak tidur sendiri. Sebelumnya, Anda perlu menjelaskan pada anak mengenai apa yang sebaiknya terjadi. Jelaskan pada anak bahwa ini demi dirinya sendiri. Beritahu bahwa Anda ingin ia lebih mandiri.

Terkadang, anak enggan tidur sendiri karena takut. Berkata, “jangan takut!” tidak akan ada efeknya. Akui bahwa anak memang takut, tapi bantu anak yakin bahwa dirinya adalah seorang pemberani dan ia bisa melakukan ini, dan Anda bangga pada dirinya.

3. Lakukan dengan perlahan—jangan terburu-buru!

membiasakan balita tidur sendiri secara perlahan

Kebiasaan tidak bisa terbentuk dalam satu-dua kali latihan. Anak harus terbiasa. Maka dari itu, Anda juga harus bersabar. Terapkan kebiasaan ini langkah demi langkah. Misal, di akhir pekan Anda boleh memberi anak kesempatan untuk tidur bersama, namun besoknya anak harus kembali ke kamarnya sendiri.

Anda juga bisa memulai dengan membiarkan anak tidur di kamar yang sama, namun di matrasnya sendiri di lantai. Ketika anak sudah mulai mau tidur di kamarnya sendiri, Anda juga bisa menemaninya hingga ia terlelap, lalu meninggalkannya.

4. Bentuk rutinitas membiasakan balita tidur sendiri dengan konsisten

Rutinitas itu penting. Rutinitas pra-tidur yang tepat akan membantu anak lebih mudah tertidur. Contohnya seperti mandi sebelum tidur, membaca dongeng, berpelukan, berdoa bersama, lalu mematikan lampu.

5. Tunjukkan keseriusan dan ketegasan

membiasakan balita tidur sendiri dengan tegas

Rengekan anak bisa membuat konsistensi orang tua rapuh dalam sekejap. Jika Anda ingin kebiasaan ini bertahan lama, Anda perlu menunjukkan keseriusan dan harus sedikit tega. Misal anak mengendap-endap ke kamar Anda di malam hari, bopong anak kembali ke kamarnya. Lakukan ini terus hingga anak terbiasa tidur di kamarnya sendiri.

6. Beri anak hadiah/penghargaan setelah membiasakan balita tidur sendiri

Agar kebiasaan ini bertahan lama dan bisa sukses, hadiah dan penghargaan itu perlu. Bantu anak membangun motivasi agar ia mau tidur sendiri. Misalnya, Anda bisa menjanjikan mainan baru atau pergi jalan-jalan di akhir pekan jika anak bisa tidur di kamarnya sendiri selama seminggu penuh.

Meskipun semua ini terdengar sulit, percayalah bahwa Anda melakukan ini semua demi kebaikan si anak sendiri. Jangan lupa untuk mengajak anak berdiskusi. Tanyakan pada anak mengenai pengalamannya tidur sendiri. Jangan sampai anak merasa kurang kasih sayang karena situasi baru ini. Jangan lupa untuk mengantarkan anak tidur dan menyambut anak bangun dengan senyum hangat dan perasaan gembira.

Referensi

How to Get Your Child to Stop Sleeping In Your Bed. (2019). Diambil kembali dari Verywell Family.